KOTA TUA JAKARTA
Hi Guys,
kali ini saya akan memposting tentang history of Old Town atau yang terkenal
dengan sebutan KOTA TUA JAKARTA. Saya yakin bagi kalian khususnya warga
jakarta sudah tidak asing lagi kan dengan nama tersebut. Nah bagi kalian yang
belum tahu sejarahnya nih saya akan jelaskan secara singkat sejarah dari kota
tua tersebut ya.. hehe...
Kota Tua
Jakarta,
Terbentuknya
Kota Tua Jakarta diawali dengan munculnya sebuah kerajaan yang bernama
Padjadjaran, jauh sebelum dikenal Sunda Kalapa. Nama Sunda Kalapa sendiri
merupakan nama resmi tertua dari Kota Jakarta yang terdiri atas dua unsur yaitu
“Sunda” dan “Kalapa”. Nama Sunda dalam Sunda Kalapa baru muncul pada abad ke
10, disebutkan didalam prasasti Kebon Kopi II yang berangka tahun 854 Saka (932
Masehi). Pada masa sekarang ibukota dari Kerajaan Padjdjaran terletak di Batu
Tulis, sebuah daerah yang berada di Bogor, Jawa Barat. Letak ibukota kerajaan
ini dinyatakan dalam Prasasti Batutulis yang berangka tahun 1355 Saka (1433
Masehi), yang menyebutkan sebuah kota bernama Pakuan Padjadjaran.
Bersamaan
dengan perkembangan kerajaan Padjadjaran, datanglah Bangsa Eropa pertama yang
berhasil menginjakkan kaki di Sunda Kalapa yaitu Portugis. Kedatangan Portugis
pertama di Sunda Kalapa pada tahun 1513 Masehi dibawah pimpinan De Alvin.
Ekspedisi kedua bangsa Portugis di bawah pimpinan Henrique Leme, bertujuan untuk mencari rempah-rempah dan mendirikan
benteng perdagangan. Keinginan Portugis membuat benteng perdagangan di Sunda
Kalapa ini terwujud dengan adanya perjanjian antara Prabu Surawisesa dengan Portugis pada tahun 1522. Perjanjian ini
disebut sebagai perjanjian international
pertama yang dilaksanakan di Nusantara, perjanjian ini dilakukan di Kota
Pakuan Padjadjaran dan diabadikan dalam sebuah Padrao.
Seiring
dengan adanya kerjasama antara kerajaan Padjadjaran dan Portugis, terjadi
perkembangan yang signifikan terhadap kekuasaan Portugis di Sunda Kalapa.
Melihat perkembangan kekuasaan Portugis yang begitu pesat, Kerajaan Demak
dibantu oleh kerajaan Cirebon melakukan penyerangan terhadap Sunda Kalapa
dibawah pimpinan Pangeran Fatahilah
pada tahun 1526-1527. Dalam serangan tersebut Portugis berhasil dikalahkan dan
Sunda Kalapa berhasil direbut dari kekuasaan Portugis. Jatuhnya Sunda Kalapa ke
tangan Pangeran Fatahilah menandai berubahnya nama Sunda Kalapa menjadi
Jayakarta pada tahun 1527.
Bangsa Eropa
kedua yang berhasil singgah di Jayakarta adalah Belanda dibawah pimpinan Cornelis De Houtman dengan tujuan
berdagang dan mencari rempah-rempah. Setelah kedatangan tim ekspedisi Belanda
dibawah pimpinan De Houtman, semakin banyaklah orang Belanda yang datang dan
singgah di Jayakarta untuk berdagang rempah-rempah. Perdagangan yang tidak
teratur ini membuat Belanda kalah dengan Inggris yang telah pula berdagang di
Jayakarta. Akhirnya, didirikanlah sebuah persekutuan dagang Belanda yang
bernama Vereenigde Oostindische Compagnie atau yang biasa disingkat VOC pada
tahun 1602. Tujuan didirikannya VOC adalah untuk untuk memonopoli perdagangan
rempah-rempah Asia dan memperkuat diri terhadap ancaman persatuan dagang
Inggris yaitu EIC. Tahun 1619 Belanda merebut Jayakarta dari Pangeran
Fatahillah serta mengganti namanya menjadi Batavia. Kota jayakarta hancur di
serang VOC yang di pimpin oleh Jan Pieterszoon Coen. Tahun 1620 belanda
membangun kota Batavia disebelah timur sungai ciliwung yang pusat kotanya kini
masih terlihat disekitar taman fatahillah berupa tembok dan parit yang
mengelilingi kota. Ironisnya Kota Batavia yang cantik ini pada tahun 1682
dinyatakan sangat tidak sehat,terlebih ketika VOC bangkrut pada tahun 1799 damn
kota ini di biarkan terlantar. Penyerangan ini dipimpin oleh Gubernur Jenderal
J.P. Coen. Sekitar 180 tahun berselang, VOC mengalami kemunduran yang luar
biasa akibat banyaknya korupsi dan ketidakberesan yang terjadi didalam tubuh
VOC. Hingga akhirnya pada tahun 1799 VOC resmi dibubarkan, dan berdirilah
pemerintahan yang berada langsung dibawah kerajaan Belanda, diperintah oleh Raja Louis Napoleon.
Setelah
pemerintahan Belanda di Nusantara berada dalam pengawasan langsung Kerajaan
Belanda, maka diangkat beberapa Gubernur Jenderal baru utnuk memerintah dan
bertanggung jawab terhadap Hindia Belanda. Salah satu yang cukup terkenal
adalah Daendels yang memerintah sejak
tahun 1808, juga terkenal sebagai pemimpin yang keras dan disiplin. Keputusan
yang dibuat oleh Daendels turut berperan dalam pembangunan kota Batavia,
diantaranya pembangunan pabrik senjata, pembangunan jalan raya, pembangunan
benteng pertahanan dan lain sebagainya. Pemerintahan Belanda berakhir
sepenuhnya di Nusantara setelah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang
melalui perundingan Linggarjati pada tahun 1942.
Berakhirnya
masa pemerintahan Belanda di Nusantara bukanlah akhir dari masa penderitaan dan
penjajahan bangsa asing di Nusantara. Dengan ditandatanganinya perjanjian
Linggarjati, kekuasaan atas Nusantara dilimpahkan dari pemerintah Belanda
kepada pemerintah Jepang. Masa pendudukan Jepang di Nusantara tergolong sangat
singkat. Jepang berkuasa sejak tahun 1942 hingga 1945. Dalam propagandanya
Jepang menyebarkan paham 3A yaitu Jepang sebagai pemimpin, pelindung, dan
cahaya Asia. Jepang berharap dengan tampilnya sebagai “kakak besar” bangsa
Indonesia, maka masa pendudukannya akan lebih mudah diterima oleh Rakyat
Indonesia. Tujuan utama dari pendudukan Jepang ini adalah untuk membentuk
persemakmuran berasama dengan Asia Timur Raya. Jepang menjadikan Batavia bentukan
Belanda sebagai pusat kekuatan Jepang. Pada saat Jepang terlibat dalam perang
dunia II, Batavia yang telah berganti nama menjadi Jakarta dijadikan tempat
pelatihan tentara, tempat pemerintahan pusat, serta tempat pemusatan kekuatan
militer Jepang. Jepang juga melatih putera-puteri Indonesia untuk siap
berperang dengan dibentuknya PETA. Demi mengambil hati rakyat Indonesia, Jepang
juga menjanjikan kemerdekaan, salah satu caranya dengan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret
1945.
Keputusan
Jepang untuk melibatkan diri dalam Perang Dunia II adalah hal yang fatal. Pada
tahun 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, dua kota
penting milik Jepang. Peristiwa ini dipergunakan oleh pemuda Indonesia untuk
mendesak angkatan tua untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Akhirnya
setelah melalui pertimbangan matang, pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya di Jakarta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur
No. 17. Lokasi pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan adalah rumah dari tokoh
nasional Indonesia yaitu Soekarno. Pada saat pembacaan naskah Proklamasi,
Soekarno ditemani oleh Hatta. Keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden
Indonesia pertama. Penyebar luasan berita mengenai Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dilakukan melalui stasiun radio RRI Jakarta.
Semenjak
kemerdekaan Indonesia di proklamirkan, Jakarta menjadi pusat pemerintahan dan
Ibukota Indonesia. Jakarta pernah kehilangan perannya sebagai ibukota Negara
saat situasi pra kemerdekaan tidak kondusif dan ibukota serta pusat
pemerintahan terpaksa dipindahkan ke Jogjakarta. Namun pemindahan ibukota ini
tidak permanen, sehingga setelah kondisi aman Ibukota dan Pusat pemerintahan
Indonesia dikembalikan ke Jakarta hingga sekarang.
Nah guys
itulah sejarah dari Kota Tua jakarta yang terkenal,seru juga ya...
Kota tua
sudah indah ya,selain kalian bisa menyewa sepeda disana untuk berkeliling di
depan museum lho,yaitu sepeda khas kota tua yang penuh warna cerah,Bagus ya..
Nah
guys di kota tua juga ada museum-museum yang bisa kalian kunjungi loh,ini dia
saya akan menjelaskanya juga..di bawah ini adalah macam2 museum yang bisa
kalian kunjungi nih...
1. Museum
Fatahillah
Museum ini
adalah bangunan paling terkenal di kawasan Kota Tua. Letak bangunan ini persis
berada di depan pelataran Kota Tua. Museum Fatahillah memiliki nama
resmi Museum Sejarah Jakarta. Apa isi museum ini? Museum Fatahillah
terdiri dari beberapa ruang yang masing-masing memiliki nama sendiri-sendiri.
Beberapa ruang yang ada di Museum Fatahillah antara lain Ruang
Tarumanegara, Ruang Jayakarta,Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Fatahillah, Ruang
Sultan Agung, dan Ruang MH Thamrin. Di Museum Fatahillah kamu bisa belajar
mengenai sejarah ibukota tercinta.
Saya juga
numpang foto nih di museum fatahillah hehe..
Itulah
keseruan saya dan teman-teman berfoto di museum fatahillah, kalian juga ya kalo
kesana jangan lupa untuk selfie :D
2. Museum Wayang
Bergeser
sedikit ke selatan dari dari Museum Fatahillah kita akan menjumpai Museum
Wayang. Bisa ditebak, isi dari museum ini adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia wayang.
Kamu bisa
melihat-lihat koleksi wayang di Museum Wayang. Ternyata, wayang tak hanya
ada di Indonesia. Jenisnya pun ada beragam. Di museum ini kamu akan melihat
banyak sekali koleksi wayang dari berbagai daerah di Indonesia hingga
mancanegara. Ada lebih dari empat ribu wayang yang terpajang di etalasi-etalasi
di Museum Wayang.
3. Museum Seni Rupa dan Keramik
Tidak jauh
dari pelataran Kota Tua juga terdapat Museum Seni Rupa dan Keramik. Setelah
puas melihat-lihat koleksi di Museum Fatahillah tak ada salahnya untuk mampir
ke Museum Seni Rupa dan Keramik Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki
barang-barang koleksi yang terbuat dari keramik seperti lukisan dan patung.
Disini kamu bisa berbagai macam benda-benda kreatif yang terbuat dari bahan
keramik.Ini nih di antaranya isi dari museum art dan seni,
4. Museum
Bank Indonesia
Lokasi
Museum Bank Indonesia ini agak jauh dari Museum Fatahillah. Tepatnya sebelum
memasuki pintu masuk kawasan Kota Tua. Walau demikian pengunjung masih tetap
bisa menjangkau museum ini dengan berjalan kakiDi museum ini kamu bisa
mempelajari peran Bank Indonesia sebagai bank yang memiliki otoritas tertinggi
di Indonesia.
5. Museum Bank Mandiri
Last but not
least. Museum terakhir yang ada di kawasan Kota Tua adalah Museum Bank Mandiri.
Lokasi Museum Bank Mandiri ini berdampingan dengan Museum Bank Indonesia.
Di museum
ini kamu bisa melihat-lihat koleksi uang yang perndah beredar di Indonesia dari
jaman penjajahan hingga sekarang. Dari sini kamu juga akan tahu sejarah
terbentuknya Museum Bank Mandiri ini.
Oke
guys,demikianlah sejarah dan isi dari kota tua yang ada di ibu kota negara kita
ini, semoga kota tua menjadi semakin indah ya guys, sehingga warga negara lain
pun ingin berkunjung terus..sampai disini dulu ya,semoga bermanfaat ^-^
Terima Kasih