Senin, 10 April 2017

PEMBIAAYAAN USAHA

1. MASALAH DALAM PENCARIAN MODAL

 Setiap wirausaha pasti akan menemui kesulitan dalam masalah pencarian modal, Beberapa masalah yang sering ditemui  dalam pencarian modal antara lain :
a.             Kurangnya ketajaman bisnis. (  misal : tidak jeli melihat peluang,tidak dapat mengadaptasi dengan baik). Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
b.             Kurangnya pengalaman bisnis. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan. Pengalaman yang cukup bisa menjadikan peluang usaha yang baik.
c.              Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal. (baik secara finansial maupun berupa mesin). Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
d.             Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi. Kurang dapat mengendalikan keuangan.agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,faktor yang paling utama dengan keuangan adalah memelihara aliran kas,mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran khas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
e.              Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha.tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
Masalah yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain :
a.              Kinerja atau konsep perusahaan yang meragukan membuat para wirausahawan gagal dalam menjalankan usahanya. Hal ini menyebabkan adanya faham budaya feodal warisan kolonialisme jaman dahulu yang menganggap bahwa menjadi wirausahawan lebih banyak resiko yang mesti ditanggung,beda dengan menjadi seorang karyawan atau buruh yang hanya memikirkan pekerjaan.resiko bisnis yang terlalu tinggi,tingkat keuntungan dan pengembangan investasi yang rendah.
b.             Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti, juga disebabkan karena tidak kompetennya dalam manajerial.tidak kompeten atau tidak memiliki pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
c.            Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis dalam kemampuan mengkoordinasikan,mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
d.             Prefrensi dari pemodal yang mengaharuskan adanya proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi.
e.              Kurangnya hubungan dengan sumber – sumber modal mengakibatkan sulitnya wirausahawan untuk mengembangkan usahanya.

2. PEMBIAYAAN BISNIS


Sebelum melakukan pembiayaan bisnis,seorang wirausahawan haruslah terlebih dahulu melakukan suatu identifikasi,yaitu :
1. Identifikasi usaha yang akan dijalankan
2.  Identifikasi sumber pembiayaan, identifikasi sumber pembiayaan dibagi menjadi dua yaitu Internal (modal perusahaan dan   Eksternal (investor atau kredit bank).
·       Tahapan – tahapan pembiayan bisnis
A.  Pembiayaan tahap awal :  
- Pembiayaan pendanaan modal benih (seed capital) dalam jumlah yang relatif kecil. 
- Pembiayaan/pendanaan pemula pengembangan produk dan pemasaran awal.
B.  Pendanaan ekspansi atau pengembangan,merupakan tahapan dimana modal atau dana yang diperoleh dari sumber pembiayaan internal ataupun eksternal digunakan untuk mengembangkan dan memperluas usaha tersebut.
C.  Pembiayaan akuisisi dan leveraged buyouts, adalah akuisisi ( biasanya perusahaan,tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estate) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang.karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada saham,imbal balik saham meningkat seiring peningkatan utangnya. Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik yang menjadi asal usul istilah LBO.
3. PENENTUAN HUBUNGAN FINANSIAL
Sebelum melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal,dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. Selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan finansial yaitu : 
1.             Perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan
2.             Perencanaan laba (proyeksi perolehan laba).
Serta wirausaha juga perlu menentukan hubungan finansial perusahaan yang dilakukan dengan cara penentuan kebutuhan kas untuk memulai usaha,diantaranya melalui beberapa pendekatan sepert : 
a. Pendetakan pendapatan Mengembangkan jumlah modal yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah 
tertentu pendapatan tahunan.
b. Pendekatan tingkat sewa, menentukan jumlah penjualan dan kemudian modal yang dibutuhkan untuk
mendukung sewa yang dimaksud.
c. Pendekatan kas yang tersedia, dimulai dengan jumlah modal yang dimaksud untuk menentukan
pendapatan yang mungkin dari penggunaan yang efisien. Penentuan kebutuhan kas bagi perusahaan yang
sudah ada dilakukan dengan :
- Proyeksi laporan rugi laba Adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntasi yang 
   menggambarkan apakah suatu  perusahaan mengalami laba atau rugi dalam suatu periode akuntansi.
- Proyeksi laporan neraca Adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan
   keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan
   daftar aktivasi,hutang dan modal pemilik perusahaan.
- Proyeksi arus kas Menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari
   kegiatan perusahaan tersebut.
- Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas.


4. ANALISA PULANG POKOK 

 Pada tahap awal pertumbuhan, akan sangat membantu wirausahawan untuk mengetahui kapan keuntungan akan tercapai. Hal ini akan membantu mengetahui potensi finansial bagi usaha pemula. Analisa pulang pokok adalah teknik untuk menentukan seberapa besar banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok (tidak rugi dan tidak untung). Analisa pulang pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Bagian berikut membahas (1) unsur dasar analisa pulang pokok, (2) tipe analisa pulang pokok yang ada bagi wirausahawan, (3) hubungan antara analisa pulang pokok dengan pengawasan, dan (4) keterbatasan analisa pulang pokok.

 Unsur Dasar Analisa Pulang Pokok
Analisa pulang pokok umumnya terdiri atas refleksi, pembahasan, pertimbangan, dan pembuatan keputusan relatif terhadap tujuh unsur pokok. Masing-masing unsur dan definisinya adalah sebagai berikut (karena pembahasan analisa pulang pokok terletak pada definisi tersebut, definisi tersebut hendaknya dikuasai sebelum membaca lebih jauh):
1) Biaya tetap adalah pengeluaran yang diadakan oleh organisasi tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya tetap adalah pajak tanah, pemeliharaan bangunan, pengeluaran untuk bunga pada uang yang dipinjam untuk membiayai pembelian peralatan.
2) Biaya variabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Contoh dari biaya variabel adalah biaya pembungkusan produk, biaya bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk, biaya yang berkaitan dengan pembungkusan produk untuk dikapalkan.
3) Biaya total adalah jumlah total biaya tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4) Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk. Sesungguhnya pendapatan total meningkat ketika lebih banyak produk yang terjual.
5) Keuntungan didefinisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6) Kerugian adalah jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7) Titik pulang pokok didefinisikan sebagai situasi di mana pendapatan total organisasi sama dengan biaya totalnya; organisasi hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.


5. MENCARI SUMBER PERMODALAN

Modal adalah segala bentuk kekayaan yang di gunakan untuk memproduksi kekayaan yang lebih banyak lagi. Ada tiga jenis modal yaitu
1. Modal Tetap adalah modal yang  di perlukan untuk membeli aset tetap.
2. Modal Kerja adalah modal yang di butuhkan untuk mendukung operasi perusahaan dalam jangka pendek.
3. Modal Pertumbuhan yaitu modal yang di butuhkan untuk membiayai pertumbuhan atau perkembangan perusahaan ke arah yang baru.

Sumber-sumber Permodalan antara lain :
1. Tabungan Pribadi.
Tabungan pribadi merupakan sumber pendanaan yang paling mudah tersedia untuk memulai suatu bisnis baru.
2. Teman atau anggota keluarga.
Investasi dari teman atau keluarga merupakan suatu sumber modal yang baik dan cukup dapat mengantar suatu usaha baru untuk menarik investor luar atau perusahaan pemberi modal usaha.
3. Malaikat Penolong.
Malaikat penolong merupakan orang-orang kaya yang menginvestasikan uang dalam permulaan usaha sebagai ganti hak kepemilikanya dalam perusahaan.
4. Mitra.
sebelum membuat perjanjian kerjasama wirausaha harus mempertimbangkan akibat dari member sebagian dari kontrol pribadi atas pengolahan dan pembagian keuntungan dengan orang lain.
5. Modal Ventura Korporasi
Banyak perusahaan besar sekarang ini yang ikut membiayai perusahaan kecil. Dari kerjasama ini perusahaan yang baru berdiri tidak hanya mendapatkan tambahan modaltapi juga mendapatkan bantuan   keahlian teknis.
6. Perusahaan Modal Ventura.
Perusahaan modal ventura adalah organisasi swasta berorientasi laba yang memberikan sejumlah modal dan kemudian menggunakanyauntuk membeli posisi ekuitas dalam perusahaan yang baru.
7. Penjualan Saham ke Publik.

Sumber Pembiayaan Utang 
sumber - sumber pembiayaan utang terdiri dari : 
1. Bank Komersial. ada beberapa jenis pinjaman bank komersial yaitu : 
- Pinjaman berdasarkan piutang
- Pinjaman berdasarkan inventaris
- Pinjaman berdasarkan peralatan
- Pinjaman berdasarkan real estate
2. Sumber dana utang di luar bank. ada beberapa sumber dana utang di luar bang yaitu :
- Vendor financing
- Equipment supplier
- Perusahaan pendanaan komersial
- Perusahaan asuransi
- Credit unions
- Surat obligasi

6. PENILAIAN PERUSAHAAN        
 
Seorang wirausahawan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, diantaranya seperti :
1. Laporan Laba/Rugi
adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
2. Laporan Neraca
adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
3. Laporan Perubahan Modal
merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas
menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
Kesimpulan : Jadi bagi para calon pengusaha harus benar-benar mengerti tentang pembiayaan usaha. dan harus mempersiapkan modal yang sesuai perkiraan untk usaha yang akan di buka. Dan di harapkan dengan bijak untuk mencari sumber permodalan yang ke depanya tidak akan merugikan. 


Daftar Pustaka :
Fahmi,Irfan. 2015. "Pengantar Ilmu Administrasi Bisnis". Bandung: Alfabeta.
Masassya,Evelyn G. 2012. "90 Rahasia Investasi Pribadi". Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Slamet, Franky, Heti Karunia Tunjungsari, Mei Le. 2016. "Dasar-dasar Kewirausahaan Teori dan Praktik". Jakarta: Indeks. Edisi ke 2.