Minggu, 16 April 2017

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

          PENETAPAN KELAYAKAN USAHA BARU

Banyak usaha baru yang mengalami ke-bangkrutan dalam satu dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha adalah kendali wirausahawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah
  1.  Pengetahuan pasar yang tidak memadai
  2.  Kinerja Produk yang salah, seringkali produk  baru tidak berfungsi seperti yang disebutkan  disebabkan terlalu cepatnya pengembangan,  kendali mutu yang tidak memadai
  3. Usaha Pemasaran dan Penjualan yang tidak efektif; usaha promosi yang salah arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar
  4. Tidak disadarinya tekanan persaingan; seperti potongan harga yang tinggi
  5. Keusangan produk yang terlalu cepat;
  6. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat.
  7. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan. 
    ANALISA KELAYAKAN TEKNIS 
    Sebelum peluang usaha baru di implementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis ada 2 langkah yang
    harus dilakukan yaitu :

    1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
    Sebuah peluang usaha baru harus memiliki persyaratan teknis yang antara lain: daya tarik penampilan produk, produk mudah di modifikasi sesuai dengan perubahan teknologi, permintaan konsumen dan perkembangan pesaing, daya tahan dari bahan baku produk, mudah diproduksi, dan biaya rendah.
    Persyaratan teknis yang paling penting adalah :
    a.  Disain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
    b.  Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
    c.  Daya tahan bahan baku produk
    d.  Bisa diandalkan
    e. Keamanan produk
    f. Daya guna yang bisa diterima
    g. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
    h. Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
    i. Kemudahan untuk diproduksi, dan diproses
    j. Kemudahan untuk ditangani 
    2. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja
    Setelah produk dianalisis secara teknis perlu dilakukan uji coba produk dalam rangka untuk memperoleh jaminan bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi permintaan konsumen. Pengembangan dan Uji Coba Produk Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternatif, dan fabrikasi model dan prototip untuk uji lapangan. Untuk setiap tahap pengujian hasil negatif dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
    PENILAIAN PELUANG PASAR 
    para wirausahawan selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang pasar. Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.  Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan.
    Riset Pasar adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.  Riset pasar dapat membuat keputusan pemasaran yang lebih baik. Riset pasar dapat membantu :

    1. Menemukan pasar yang menguntungkan.
    2. Memilih produk yang dapat dijual.
    3. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen.
    4. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik.
    5. Merencanakan sasaran yang realistic.

    Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :

    1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial.
    2. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar.
    3. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar. 
     Analisa Potensi Pasar
    Penentuan potensi pasar dari peluang usaha yang baru direncanakan hendaknya dimulai dengan pengumpulan data-data yang relevan mengenai potensi pembeli, motivasi pembeliannya, kebiasaan pembeli, dan dampak perubahan dari karakteristik produk pada potensi pasar. Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah.

    Identifikasi Pasar Potensial
    Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)

    Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :

    1. Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa
    Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi pelanggan potensial.
    2. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relatif homogeny
    Setelah pelanggan potensial dapat ditetapkan, langkah kedua adalah mengklasifikasikan pelanggan pelanggan yang dalam kategori homogen/masing masing mempunyai karakteristik yang sama. Karakteristik tersebut meliputi lokasi pelanggan,
    karakteristik demografi, saluran distribusi dimana mereka bisa dicapai dengan baik dan media periklanan yang paling responsif. Kategori pelanggan potensial sangat penting karena memungkinkan usaha baru untuk memilih segmen pasar dengan cara menyesuaikan kemampuan dari usaha tersebut terhadap apa yang diperlukan untuk menarik dan mendapatkan loyalitas dari pelanggan atau konsumen.

    3. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen
    Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk atau jasa baru oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih perwakilan untuk menguji pasar.

    4. Sumber Informasi Pasar
    Informasi yang dimaksud adalah informasi untuk mngevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan datang dari usaha baru. Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang informasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara spesifik yang dirancang untuk mengumpulkan informasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat stastistik, kantor dinas, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.

    5.Uji Coba Pasar
    Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset pamungkas untuk mengurangi resiko yang ada pada usaha baru dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan paluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.

    6. Studi Kelayakan Pasar
    Walaupun studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan merupakan tugas yang rumit, tetapi bagi wirausaha baru perlu untuk melakukannya, dari pada terjun ke dalam usaha baru tanpa persiapan terlebih dahulu.
    ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL


    Analisa kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian bisa berbeda tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha yang baru.  Contoh, komponin produk baru mungkin perlu di buat dalam ruangan, yang mana hal ini memerlukan investasi pada mesin produksi dan bangunan. Sebaliknya, pembuatan produk baru bisa disubkontrakkan pensuplai di luar. Disini pada dasarnya perusahaan sebagai penyimpan dan operasi pemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam asset tetap. Pada kasus ini marjin laba pada perusahaan sangat kecil akan tetapi pengembalian modal yang di investasikan bisa lebih tinggi dibandingkan kasus operasi terintegrasi penuh  

    Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
    a. Analisa semua kewajiban finansial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail
    b. Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan
    c. Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas netto untuk periode waktu tertentu
    d. Apakah ia akan menghasilkan
    pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan.
    PENILAIAN KEMAMPUAN ORGANISASIONAL

    Penilaian ini di lakukan untuk menentukan apakah bisnis yang akan di jalankan memiliki cukup keahlian menejemen,kompetensi organisasi dan sumber daya untuk meluncurkan bisnis secara sukses. ada dua aspek utama dalam penelitian ini yaitu kecakapan manajemen dan kecukupan sumber daya (Barringer dan Ireland,2008).
    Penelitian ini merupakan tahap terakhir dari analisis kelayakan secara keseluruhan . Aspek yang di kaji dalam analisis ini adalah uang kas yang di butuhkan untuk memulai bisnis,kinerja keuangan dari bisnis serupa dan kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan di kembangkan (Barringer dan Ireland,2008).

    Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisional. Hal yang perlu diperhatikan adalah jenis keterampilan, jenis organisasi dan keterampilan yang dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif serta keterampilan dan bakat yang dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini, yaitu:

    a. Penentuan kebutuhan personalia dan perencanaan struktur organisasi awal.
    Langkah pertama dalam penentuan kebutuhan personalia adalah analisis kebutuhan tenaga kerja dan berbagai aktivitas yang perlu dilakukan. Langkah kedua adalah pengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah tiga adalah dari berbagai tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.

    b. Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.
    Pada langkah ini perlu dilakukan membandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas yang tersedia bagi usaha baru.
    ANALISA PERSAINGAN 
     

    Keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Demikian karena, analisis dilakukan dengan cara identifikasi industri dan karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, kemudian masing-masing bisnis pun dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.
    Analisa persaingan merupakan sebuah usaha untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing.
    Analisis persaingan bersifat dinamis. Pesaing dideskripsikan dan dianalisis, pesaing di evaluasi, serta kemudian tindakan pesaing pun diprediksi secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk didalamnya pesaing baru yang berpeluang mengacungkan jari telunjuk sebagai tanda kehadiran. Analisis persaingan merupakan aktifitas yang terus menerus dan memerlukan koordinasi informasi. Bisnis dan unit bisnis menganalisis pesaing dapat dengan cara menggunakan sistem intelejen pesaing.Untuk kepentingan itu, beberapa teknik dilakukan seperti pencarian database, survey konsumen, wawancara dengan pemasok serta partisipan lainnya yang sesuai, perekrutan karyawan pesaing termasuk mempelajari produk pesaing. Setiap teknik yang telah dikemukakan, tampak didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan

    Praktis semua bisnis usaha akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan bertahan jika ia tidak memberikan dan mempertahankan keuntungan persaingan sebagai produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik,waktu penyerahan yang lebih singkat, atau harga yang relatif lebih rendah. jenis keuntungan tersebut menyebabkan mengapa pelanggan membeli suatu jenis barang keperusahaan tersebut.
    banyak perusahaan baru yang kurang memperhatikan pemamfaatan dan pengembangan produk yang kompetitif. Usaha baru harus analisa tekanan persaingan dan tindakan yang akan diambil oleh pesaing terhadap tekanan tersebut. Analisa ini hendaknya dilakukan terpisah dengan analisa kelayakan pasar, walaupun masalah – masalah yang dihadapi saling berhubungan. Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi dua jenis tekanan persaingan :
    1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
    2. Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi
    Pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas
    a. Identifikasi pesaing besar potensial
    b. Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi ventura yang direncanaka 
    c. Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari ventura yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.
    KesimpulanLakukanlah Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha. Jadi sebelum memulai usaha baru hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa usaha atau mengevaluasi tersebut apakah usaha tersebut layak untuk dilanjutkan ketahap berikutnya atau tidak. Tingginya modal usaha menjadikan perlunya dilakukan penelitian yang komprehensif dan sistematis yang nantinya akan menentukan kelayakan dan kemampuan dalam memperoleh keuntungan dari usaha baru tersebut dalam waktu yang lama. 
     
    Daftar Pustaka :
    Fahmi,Irfan. 2015. "Pengantar Ilmu Administrasi Bisnis". Bandung: Alfabeta.
    Masassya,Evelyn G. 2012. "90 Rahasia Investasi Pribadi". Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    Slamet, Franky, Heti Karunia Tunjungsari, Mei Le. 2016. "Dasar-dasar Kewirausahaan Teori dan Praktik". Jakarta: Indeks. Edisi ke 2.