Selasa, 07 Maret 2017

3 PENGUSAHA MUDA SUKSES



3 KISAH SUKSES PENGUSAHA MUDA DI INDONESIA

Kali ini saya akan membahas tentang profil dan kisah tentang beberapa pengusaha muda di indonesia yang berhasil dan membuat namanya di kenal oleh banyak orang.
Yang pertama adalah :

1.      RIEZKA RAHMATIANA





Hanya butuh waktu 3 tahun untuk menjadi sukses,itulah yang terjadi dalam hidup Riezka Rhmatiana,wanita kelahiran Lombok berusia 26 tahun ini. Pemilik usaha Justmine pisang ijo ini mengalami sejumlah perjuangan yang panjang untuk dapat meraih kesuksesanya. Berbagai usahanya pernah mengalami kegagalan sebelumnya,hingga pada tahun 2008 dia menemukan ide untuk berjualan Es pisang ijo.





Riezka memulai usaha ini dengan modal 150 ribu saja,dia berusaha mencari dan mencoba beberapa resep pisang ijo,termasu dengan cara belajar langsung dari pemilik Restoran langsung di Makasar. Beberapa terobosan pun dilakukannya, bermula dari pengurusan izin usaha, bisnisnya pun makin berkibar dibawah bendera CV Ezka Giga Pratama dengan produk Justmine Pisang Ijo. Kini setelah 3 tahun berlalu, ia mampu memasarkan produknya hingga ke berbagai pelosok nusantara seperti Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Sulawesi, Purbalingga, Purwokerto, dan kota lainnya dengan jumlah 100 outlet beromset 300 jutaan per bulan. Pada awalnya orang tua nya menentang keinginanya untuk berbisnis di bidang ini,namun tekad yang kuat akhirnya membawa Riezka meraih kesuksesan. Dia berhasil mendapatkan berbagai penghargaan,salah satunya adalah The Young Entrepreneur Award, Wirausaha Muda Mandiri 2008, UKM Terbaik Spirit Entrepreneur, Setia Adhikarya Mahasiswa, Pemuda Berprestasi 2010.









2.      HAMZAH IZZULHAK




Pemuda kelahiran 26 April 1993, yang sejak lahir memang sudah berjiwa entrepreneur. Hamzah adalah salah satu pengusaha muda yang meanarik perhatian media, dia memiliki siafat easy going membuatnya mudah di kenali dan melihat berbagai kisahnya membuat banyak pemuda di indonesia terinspirasi. Hamzah tipe pemuda yang berani mengambil keputusan dan tidak takut gagal.

Hamzah berhasil membuka 44 cabang bimbel dan sebuah bisnis sofabed di tangerang.
Tetapi itu bukanlah bisnis pertamanya,sejak masih sekolah banyak usaha yang di lakoninya,dari mulai berjualan mainan seperti kelereng,petasan dan berbagai macam mainan yang sangat di gemari anak-anak. Tidak hanya itu,dia juga pernah berjualan koran,layanan ojek payung saat hujan dan juga mengamen bersama teman-teman.
Di umur 18 tahun mulailah bisnis serius yang di tekuni, kala itu bisnis berjualan pulsa dan buku sekolah. . Caranya, Hamzah akan melobi pamannya yang kebetulan bekerja di sebuah toko buku besar di jakarta untuk menjadi distributor dengan diskon sebesar 30% per- buku. Ia kemudian menjual buku- buku itu ke teman dan kakak kelas setiap semester. Sayang sekali usahanya gulung tika, hanya sanggup bertahan 3 bulan saja, Hamzah mencatat ada masalah karna rekan usahanya sering memakai modal milik mereka sendiri mengambil pulsa tanpa bayar. Saat itu dia sempat down, tapi sempat bangkit dengn membaca buku bisnis lagi.

Modal sisa untung berjualan pulsa, ia gunakan kembali berbisis, kali ini dibelikan mesin pembuat pin. Waktu itu ia masih kelas 2 SMA. Namun, lagi- lagi usahanya gagal, Hamzah yang tak mengerti mesin akhirnya justru mematahkan alat tersebut. Sang ayah sempat marah besar mendengarnya. Tapi, Hamzah masih ingin terus menyalurkan hasrat bisnisnya.

Dimulai di tahun 2004, sebuah seminar bisnis membuka mata Hamzah lebar, bagaimana sebuah bisnis bimbel seharusnya dikerjakan dan apa prospeknya.

Itulah menjadi panggilan tersendiri baginya. Ia termasuk tipe berani mencoba tanpa harus ada embel embel passion coba saja. Dia benar- benar selalu merasa pekerjaanya adalah passionya jadi bisnis -lah passionnya. Dia segera mencoba bertanya tentang bisnis bimbel langsung. Sebagai catatan menarik Hamzah bukanlah dari keluarga tidak mampu.

Ayahnya merupakan seorang dosen di Universitas Gunadarma, yang yakin sang anak bukan tipe pemalas jadi selalu mendukung langkahnya.

Sejak awal sekolah dasar, Hamzah mulai mencari- cari tambahan uang jajan. Dia mulai mencari uang saku sendiri dari mengamen hingga ojek payung. Dia bahkan pernah menjadi seorang tukang parkir. Adanya inspirasi seminar bimbel, dia benar- benar menginginkan bimbelnya sendiri, tapi tak membangunnya dari nol.

Kala itu si empunya Bimbel memberikan penawaran menggiurkan kepadanya. Tak ayal, dangan pasti, dia meminjam uang 70 juta dari ayahnya tanpa ragu untuk sebuah bisnis. Berkaca dari kegagalan, dimana dia pernah membuka bisnis pembuatan pin hingga mematahkan alatnya. Ayah dan ibunya terlihat cukup ragu kala Hamzah mengutarakan niatnya.

Tetapi, bukan Hamzah namanya kalau tidak ngotot meyakinkan ayah dan ibunya bahwa bimbel merupakan jalan kesuksesannya. Dia langsung menghubungi pembicara seminar untuk lebih lanjutan ketika ijin itu datang. Caranya? Sia mempelajari serius marketing, keuangan, hingga prospek. Dia benar- benar ingin menekuni bimblenya ini.

Dia mengambil alih satu sistem, semua pengajar dan juga UTANG -nya. Untung, pemilik bimbel bukanlah tipe seorang memanfaatkan keseriusannya atau sejenis penipuan. Bisnis mengambil alih punya satu tantangan tersendiri, berbeda memulai dari nol, ia harus menjaga semuanya tetap stabil di awal- awal tahun. Dia harus memastikan dengan datang sendiri ke bimbel lalu berdiskusi bersama pengejarnya.

Jika dia benar- benar tidak belajar sudah dipastikan bimbel akan rutuh. Maka Hamzah tidak mau setengah- setengah apalagi modalnya uang mobil 70 juta. Dia fokus harus mengembalikan uang tersebut berbentuk mobil untuk ayah dan bunya. Jika berhasil bertahan, bimbelnya akan terlihat hasilnya lambat laun jika tidak ada media promosi bukanlah perkara yang mudah
Dia bisa diibaratkan seperti mengambil alih perusahaan utuh. Hamzah harus membayar mahal serta belajar keras mengikuti alur. Dengan kemampuan menganalisanya, ia yakin mampu melawan rasa takut kerugian. Berhasil mengembangkan usaha bimbelnya hingga total ada 44 cabang. Barapa yang dia dapat? Ada 730 juta pertahun, sebuah nilai yang sangat tinggi untuk pemuda 19 tahun.

Tidak puas berbisnis bimbel, Hamzah merambah dunai sofabed mengambil alih usaha orang lain. Cara yang hampir sama dengan bimbelnya. Mungkin juga inilah bakatnya untuk mengambil bisnis sudah jadi.

Dengan pengalamannya mengelola bimbel, dia memiliki kepercayaan tinggi untuk mengelolai usaha barunya. Tak ayal, dar bisnis sofabed berkembang secara baik walau cukup tersendat di awal. Dikutip dari berbagai sumber, Hamzah Izzulhaq sang pengusahan muda, memiliki prinsip tersendiri mengenai menjadi entrepreneur atau wirausahawan.
Dia menyebut lima prinsip juga akan berlaku bagi kita semua. Apa itu, itu adalah:

Pertama, memperbaiki kualitas hubungan dengan lingkungan. Lingkungan membangun karakter menjadi seorang entrepreneur. Mungkin, kita akan menemukan kata "ah, ngapain sih bisnis? nanti aja""sok tua loh hidup aja dulu". Hamzah menekankan kita jika berteman dengan orang pesimis seperti ini, maka kita akan ikut pesimis.

Kedua, bagi anda yang ingin memulai bisnis, jangan memulai dari nol. Dia berkata "kalau istilah tangga, ada tangga 1 sampai 5, maka kita bisa memulai dari tangga 4 atau lima. Misalnya, kita bisa meneruskan usaha yang dirintis orang lain."

Ketiga, jangan pernah jadi seorang NATO (No Action Talk Only). Jika punya kayakinan, kita harus bisa memperjuangkannya Kita membutuhkan action cepat. Hamzah mayakinkan bahwa usaha tanpa action sama saja berbohong kepada semuanya.

Keempat, perbaiki hubungan dengan Tuhan dan orang tua. Orang tua akan mendoakan kita yang terbaik hingga mencapai kesuksesan. Sedangkan, ketika dekat dengan Tuhan maka kita tidak akan terjebak kesombongan setelah menjadi sukses.

Kelima, ingatlah kepada sesama. Kita tidak boleh lupa power of giving, bersedekah akan membantu menjadi pengusaha sukses. Janganlah kita melihat siapa yang bicara tetapi isi yang dibicarakan.




















3.      NABIL HUSEIN




Nama Nabil Husein tengah mendapatkan sorotan. Pemuda 20 tahun yang sukses membangun tim sepakbola Pusamania Borneo FC menjadi seperti sekarang. Dia lah sosok yang memperjuangkan para Pusmania, yang dulunya suporter Persisam Putra Samarinda. Karena tak sejalan dengan pengurus Persisam, akhirnya, para suporter yang bernama Pusamania menjadi terasing. Mereka pun setuju mendirikan klub sepak bola sendiri. 

Sebuah tim sepak bola yang aktif mengikutkan para suporter. Itulah apa yang tengah dibangun Nabil. Dia berkata ini bukanlah soal uang. Ia yang merogoh kocek pribadi 3 miliar akhirnya membuktikan itu. Meski ditentang oleh orang tua, khususnya sang ayah. Dia tak bergeming. Nabil bersama mereka dibelakang para Pusamania mencoba membuktikan diri. Usianya sangatlah muda, masih 20 tahun tak menjadi halangan, meski begitu dia sudah tercatat sebagai pengusaha sukses. 

Putra dari Ketua Pemuda Pancasila Kaltim, Said Amin ini, tercatat sebagai Komisaris Utama PT. Nahusam Pratama Indonesia. Perusahaan yang kemudian menaungi PBFC ini mendapatkan penghargaan atas kerja kerasnya dengan klub. Dia mendapatkan penghargaan Best Entrepreneur Award 2014. Apa yang dilakukan olehnya bukanlah bisnis mudah, jika bukan karena kecintaan.


Awalnya ketika rencana itu terlontar tak mudah baginya. Ia tak mendapatkan restu dari ayahnya. Bahkan dia berkorban mengeluarkan uang sendiri. Dia menggelontorkan 3 miliar. Bersama dengan para Pusamania bersamanya, mereka mengakuisisi klub Divisi Utama, Perseba Super Bangkalan. Masalah utama bagi para Pusamania dengan Persisam, menurut Tribunnews, berasal dari ketidak sepahaman dengan para pemilik klub Persisam. Mereka, para suporter, merasa tak dianggap oleh klub itu sendiri.

Bahkan dikabarkan para pemain Persisam mengganti jerseynya. Mengganti warna kebanggaan para suporter tanpa pemberitahuan. Merasa tak dianggap, mereka para Pusamania akhirnya memilih untuk mendirikan klub sendiri. Saat itu penguruh PBFC kebanyakan merupakan pengurus suporter Persisam yang pindah haluan. Mereka mencoba membangun klub dengan dukungan suporter secara nyata.

"Alhamdulillahnya Pusamania Borneo Football Club (PBFC) memiliki basis suporter yang memang fanatik," ujar Heldy Abe, Humas Pusamania.

Mereka tengah menciptakan kepaduan bahwa Pusamania adalah Samarinda, begitu juga sebaliknya. Sebuah kesaling pahaman antara suporter dan klubnya. Nabil memang jago dalam administrasi meski kali ini ia tengah menangani dengan klub sepak bola. Kemampuannya untuk membangun kesoliditan antar suporter begitu nyata. Pusamania memiliki divisi cyber. Mereka memastikan informasi tentang klub melalui berbagai media sosial seperi website, Facebook, dan Twitter.

Saat itu jika diingat kembali mereka yang berada di Pusamania berdiri sendiri. Mereka secara loyal selalu mendukung Persisam. Namun, bagi PBFC, suporter yang mencul sendirinya, dan mereka akan dimasukan dalam manajemen. Distro yang menjual segala tentang klub itupun dikelola oleh para suporter. Dimana hanya sebagian dibagikan ke Manajemen. Itupun untuk mensuport tim sepak bola mereka sendiri. Inilah yang akan membuat para suporter serasa memiliki.

Nabil terlahir dari kalangan suporter, jadi dia mengerti bagaimana perasaan suporter.


Demikianlah 3 Pengusaha muda sukses yang namanya sudah mulai di kenal dunia, semoga mereka dan pengusaha muda sukses lainya dapat menginspirasi semua pemuda lainya termasuk saya sendiri, supaya kita tahu untuk sukses itu tidak harus Tua dan Kaya,dan harus berani menghadapi jatuh bangun rintangan untuk menjadi sukses tersebut. Karna untuk menjadi sukses di mulai dari gagal dan untuk menjadi besar pasti di mulai dari kecil.
Tunggu apalagi, mulailah dan beranilah mencoba, dan beranilah gagal untuk mewujudkan cita-cita kalian. Mulailah bisnis sesuai dengan hobi dan bakat yang kalian miliki. Because BUSSINESS IS FUN!

Thanks. 

Sumber :
www.pengusaha.us/2013/10/
figurpedia.blogspot.co.id
www.biografipengusaha.com
www.cermati.com